SUMENEP, DapurRakyatNews – Lonjakan penumpang terjadi pada arus balik di pelabuhan ferry Kecamatan Ra’as Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, setelah larangan mudik berakhir, hari Selasa (25/05).
Dengan lonjakan arus balik, banyaknya penumpang yang mengantri di tempat pembelian tiket, menjadi suatu hal yang tak terhindarkan. Bahkan ada yang rela berdesak-desakan, khawatir tidak mendapatkan tiket pemberangkatan.
Kendati seperti itu, adanya proses antrian yang tidak kondusif, sehingga sebagian masyarakat yang hendak ke rantau harus kembali ke rumah masing-masing dengan rasa kecewa. Pasalnya, banyak penumpang membawa kendaraan sepeda motor yang tidak kebagian tiket kapal, karena disebabkan beberapa faktor.
Baca Juga : Paksakan Zona Hijau, Bagaikan Menggali Lubang Kubur Sendiri
RF. Fandi, salah satu warga yang tidak kebagian tiket, kepada media Dapur Rakyat News menyampaikan, meskipun dengan proses lama dan antrian yang panjang, masih banyak warga yang tidak kebagian tiket kapal, arus balik dari Pulau Ra’as menuju pelabuhan Jangkar Situbondo.
Menurut Fandi, Salah satunya yang dominan adalah penumpang lanjut, yang melakukan perjalanan laut dari daratan Sumenep rute Kalianget – Raas – Jangkar, sehingga penumpang asal Pulau Raas sendiri banyak yang tidak termuat.
“kami berharap proses antrian tertib dan kondusif, serta fasilitas pelayanan umum dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi calon penumpang, baik pada saat antri maupun di dalam kapal.” Ujar Fandi kepada media ini, Rabu (26/5).
Kepala Wilayah Syahbandar Ra’as H. Totok Sunanto, S.E, menyampaikan, bahwa dengan kondisi arus balik seperti ini, dimana masyarakat Ra’as setiap tahun mudik dan kembali ketempat kerja. Hal ini, tentu akan banyak dimanfaatkan oleh sebagian orang (Calo_red).
Baca Juga : Serangan Balik, Isu Oknum ASN Membawa Kabur Perempuan Bersuami
Totok melanjutkan, pihaknya sudah sering sosialisasi bahwa untuk penjualan tiket 70 persen akan direalisasikan di loket dan 30 persen via booking untuk menjaga kondusifitas.
“Sudah menjadi keputusan bersama untuk pemesanan tiket hanya 30 persen, itupun dengan syarat 24jam sebelum keberangkatan dan tidak boleh pesan jauh-jauh hari. Jika semua ini dijalankan dan dikawal oleh Dishub Ra’as, InsyaAllah akan lancar dan tidak akan mengecewakan pihak manapun.” Tutur Totok, via telpon selulernya.
H. Totok Sunanto menegaskan, bahwa Syahbandar akan selalu berkomitmen anti Calo dan Pungli. Jadi untuk hal demikian, pihak berharap kepada semua elemen dan stakeholder, para pemuda, LSM, Media, untuk mengawal bersama sama dan jangan sampai terulang kembali lagi.
“Masalahnya, kami yang fokus kepada bidang keselamatan pelayaran, juga harus ditambah lagi dengan beban manajerial pelabuhan, ini akan terjadi tumpang tindih nanti. Maka jika hal itu terjadi, tentu kami akan kurang fokus terhadap bidang kami, karena harus sibuk dengan hal-hal lain.” Keluhnya.
Dishub Sumenep selaku penanggug jawab sarana dan prasarana ruang tunggu pelabuhan pun coba dimintakan konfirmasinya melalui Kadishub Sumenep Agustiono Sulasno, terkait kenyamanan ruang tunggu penumpang di pelabuhan ferry Ra’as. Namun, Agus yang selama ini terkenal tidak pro aktif lagi-lagi tidak merespon telepon maupun percakapan via WhatsApp awak media.
Begitu juga PT. Sumekar Line sebagai operator kapal milik Pemkab Sumenep, yang sedianya melayani masyarakat Sumenep, seolah berdiam diri dan tidak mengoperasikan kapal kebanggan Pemkab Sumenep, DBS III pada saat arus balik lebaran kali ini.
Direktur Operasional PT. Sumekar Line Imam Molyadi, ST, yang dihubungi DapurRakyatNews untuk mendapatkan konfirmasi tentang, apakah DBS III tidak membantu melayani lonjakan arus balik di pelabuhan ferry Ra’as.
“Tidak pak, tidak/belum ada Permintaan lebih lanjut.” Jawabnya singkat.
Baca Juga : Ratusan Pemudik Terlantar, Kehadiran Pemerintah Diharapkan
Pewarta : Herman Toreto
Editor : Didi Julak
Respon (1)