Dapurrakyatnews, – Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Barat, angkat bicara terkait video viral keluarga pasien yang marah kepada tenaga kesehatan, di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr. M. Djamil Padang.
Dari video tersebut, Ombudsman mengatakan ada dugaan maladministrasi di rumah sakit tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Keasistenan Ombudsman Sumatra Barat (Sumbar) Adel Wahidi. Ia mengatakan, Maladministrasi terjadi, diduga nakes yang tidak memberikan layanan atau keterlambatan petugas, dalam memberikan layanan darurat dengan beralasan ganti shif.
“Saya menduga ada potensi maladministrasi, berupa tidak memberikan layanan atau keterlambatan petugas, dalam memberikan layanan darurat, karena alasan ganti shif itu,” kata Adel menanggapi video yang beredar tersebut, Senin (13/11/2023).
Ia menyebutkan, pihak rumah sakit perlu memberikan penjelasan terhadap insiden ini, terlebih lagi video tersebut telah viral di publik.
“Saya kira, pihak rumah sakit perlu menjelaskan masalah ini ke publik. Apalagi ini, video ini telah viral. Rumah sakit harusnya memberikan atensi untuk perbaikan layanan di keluhkan masyarakat ini,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, video viral tersebut awalnya diunggah oleh akun @aimkhan192 yang kemudian di upload ulang oleh akun @matarakyat_sumbar, Minggu (12/11/2023) sore.
Dalam video itu, keluarga pasien meluapkan kekesalannya, lantaran salah seorang keluarganya meninggal dunia, diduga lambat dilayani oleh petugas rumah sakit tersebut.
Peristiwa tersebut diduga terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil Kota Padang, Minggu (12/11/2023).
Dalam video tersebut pemilik akun menyampaikan agar bisa diviralkan, atas pelayanan yang diberikan oleh petugas rumah sakit tersebut.
“Tolong viralkan kejadian di RSUP M Djamil Padang pada tanggal 12 November 2023 perlakuan ini sudah sering terjadi.”
Keluarga pasien mengaku telah menjelaskan ke perawat bahwa orang tuanya dalam keadaan kritis, dan telah sesak napas. Namun, perawat tidak segera mengambil tindakan.
“Saya sudah kasih tahu kepada perawat yang jaga kalau ibu saya sekarat, detak jantungnya tidak normal, sudah terlihat jelas di mesin itu seperti garis lurus, bukannya ditanggapi dengan cepat, tapi malah dijawab mau ganti shift, tidak bisa kami melayani pasien,” kata suara berbahasa Minang yang sudah di terjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Keluarga pasien kecewa, dan melontarkan kata-kata kasar hingga membentak-bentak perawat. Pada video itu, para perawat hanya bisa terdiam, sementara pasien telah meninggal dunia.
“Saya tunggu sampai jam 14.40 WIB, perawatnya baru datang dan ngabarin ibu saya sudah meninggal.” ungkapnya.
“Maaf kata-kata kasar saya keluar, karena emosional yang tidak terkontrol lagi, karena sekarang saya hanya mempunyai ibu, tapi Allah lebih sayang kepada ibu saya, emang ajal seseorang kuasa Illahi, tapi sebagai RS yang besar dan alat lengkap, sayang sekali memiliki pelayanan yang sangat-sangat buruk”.