Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Sumenep datangi Pasar Anom dan Pasar Bangkal

Inflasi
Tim pengendali inflasi daerah kabupaten Sumenep saat berinteraksi dengan pedagang sembako di Pasar Bangkal.

Dapurrakyatnewas – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Sekretariat Daerah, melakukan pemantauan dan ketersediaan stok dan harga sembako menjelang Idul Adha 1444 H.

Pemerintah Kabupaten Sumenep Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mendatangi 2 Pasar, yaitu Pasar Anom Sumenep dan Pasar Bangkal, guna menghimpun data harga harga pangan atau sembako di kedua Pasar tradisional tersebut.

Heru Santoso PLT Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, menyampaikan bahwa, harga komoditas yang ada di pasaran, terutama untuk lauk pauk dan sayur mayur memang ada beberapa  yang mengalami kenaikan dan juga ada yang turun.

“Kenaikan terjadi pada cabai, sayur mayur dan telur, yang mana telur ini naik di angka 30.000 per kg,” kata Heru Santosa. Selasa (20/6/2023).

Inflasi
Tim pengendali inflasi daerah saat berada di Stan penjual daging ayam di Pasar Bangkal.

Setelah kita tanyakan kepada pedagang di ke 2 Pasar tersebut, ternyata komoditas itu banyak didatangkan dari luar Kabupaten Sumenep. Jadi mungkin perlu ada langkah langkah konkret, untuk dapat menekan kenaikan harga ini.

“Jadi harapan kami, karena ini sudah sudah dengan tim kita, jadi kepada OPD harapannya nanti ada langkah langkah konkret, bagaimana untuk bisa menekan harga yang akan terus naik, mendekati bulan hari raya Idul Adha,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan, jika kegiaatan yang dilakukan saat ini merupakan salah satu langkah dalam rangka pengendalian inflasi. Jadi inflasi itu tidak bisa kita hindari, tapi bisa kita kendalikan dengan berbagai inovasi, inflasi dapat kita kendalikan.

“Jadi harapan kami memang tim ini bisa bekerja efektif, efisien dalam rangka pengendalian inflasi,” harap Heru yang juga sebagai Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep.

Namun menurutnya, tingginya inflasi pasti akan berdampak terhadap daya beli masyarakat. Karena dengan kenaikan harga tentu saja masayarakat akan terbebani. Sedangkan kebutuhan masyarakat tidak mungkin ditunda.

“Dari hasil kunjungan ini, kami akan mengambil langkah langkah jangka panjang dan langkah jangka pendek. Jangka pendeknya mungkin bantuan sembako akan segera dikucurkan. Untuk bisa membantu masyarakat, di saat kebutuhan masyarakat terhadap daya beli sembako menurun,” jelasnya.

Selain itu yang kedua, mungkin ada subsidi terhadap distribusi,karena kami melihat bahwa barang yang ada di pasaran terutama untuk sayur mayur, datang dari luar kota. Jadi harapan kami juga kalau memang ada subsidi terkait dengan distribusi, itu bisa menekan harga di bawah.

“Karena sebagian besar sembako kita seperti sayur mayur dan rempah rempah rata rata didatangkan dari luar,” tutupnya.

Sementara itu menurut Soekarni pedagang sembako yang ada di Pasar Bangkal, kalau kenaikan sembako disebabkan beberapa hal, utamanya, kenaikan akan terjadi apabila memasuki hari hari besar.

“Contohnya bulan 5 dan bulan 6. Kita kan masuk musim haji, di mana banyak masyarakat yang mengadakan selamatan kenaikan haji, karena permintaan banyak tentu saja harga akan merangkak naik,” Jelasnya.

Namun ia berharap kepada pemerintah, agar dapatnya melakukan intervensi Pasar, karena bulan depan kita akan menghadapi 2 kegiatan besar.

“Hari raya Idul Adha dan selamatan pulang haji nanti, harus mendapatkan perhatian khusus, karena jika tidak bisa dipastikan harga sembako akan melambung,” pungkasnya.

Pantauan dapurrakyatnews di Pasar Bangkal ada beberapa harga yang mengalami kenaikan, berikut harga bahan pokok per hari ini yang berhasil dirangkum oleh dapurrakyatnews.

1. Ayam Potong 45.000/kg, 2. Telur 30.000/kg, 3. Bawang merah 37.000/kg, 4. Bawang putih 34.000/kg, 5. Daging Sapi 110/kg, 6.Tomat 12/kg, 7. Wortel 14.000, 8. Komere 52/kg, 9. Minyak Curah 22.000 per 1,5 liter, 10. Minyak kita 15.000/1 liter, dan 12. Kentang 15.000/kg, 13. Beras Medium 34.000/1 Gantang.

Tinggalkan Balasan