Dapurrakyatnews, – Seorang terduga pelaku sesama jenis (LGBT) yang melakukan aksi mesum di Mesjid Nurul Falah, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan, Kamis (9/5) pekan lalu yang viral di media sosial, diduga mendapat penganiayaan oleh pemuda dan oknum polisi yang bertugas di Polsek Linggo Sari Baganti.
Korban yang juga diduga sebagai pelaku penyuka sesama jenis, diketahui bernama inisial AD (21), merupakan warga Kampung Tanjung Mudiak, Nagari Air Haji Tengah, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan.
Menurut penuturan kakak korban, inisial AI (24), adiknya sebelumnya diamankan oleh sejumlah pemuda di Kampung Koto Panai, Nagari Air Haji untuk diserahkan ke Polsek setempat.
Hal tersebut dilakukan, atas videonya yang viral di media sosial melakukan hubungan asusila sesama jenis di Masjid Nurul Falah, Nagari Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis (9/5).
AI mengatakan, saat itu hanya adiknya saja yang dibawa ke kantor polisi. Sementara, teman adiknya (lawan sesama jenis) tidak berproses di kantor polisi lantaran sudah selesai proses mediasi selang kejadian.
“Saat adik saya diserahkan ke kantor polisi, dia mengaku mendapat perlakuan kasar bahkan sampai dipukul oleh pemuda dan oknum polisi setempat,” kata AI kepada media di Painan, Senin (27/5).
AI menjelaskan, ia mengaku mendapat keterangan tersebut, saat dia bersama keluarga mendatangi Mapolsek Linggo Sari Baganti, dengan maksud ingin mengetahui kondisi adiknya pasca diamankan oleh sejumlah pemuda terkait video viral tersebut.
“Saat kami datang ke kantor polisi, terlihat adik saya sedang berada di ruang interogasi. Saat itu, dia terlihat baik-baik saja. Di sana kami menunggunya dari siang sampai sore. Setelah itu kami kembali pulang, karena harus menemui mamak (paman) untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” terangnya.
Lanjut AI, keesokan harinya, pihak keluarga kembali mendatangi kantor polisi, dan adiknya bercerita bahwa dia mendapat kekerasan. Parahnya lagi, adiknya tidak hanya dipukul, bahkan dadanya diberi puntung rokok.
“Ya, itu ada buktinya. Adik saya sampai cemas dan meminta kami untuk tidak meninggalkan kantor polisi tersebut, lantaran dia takut akan dipukul lagi setelah kami pergi. Adik saya saat itu mengaku dipukul dan diinjak. Bahkan lampu diruang interogasi sempat dimatikan. Begitu keterangan dari adik saya,” jelasnya.
Ia menceritakan, pada Minggu (26/5) sore, adiknya tiba-tiba mengalami sesak nafas dan merasakan dada sakit dan memperlihatkan terdapat luka bakar dan luka sobek, di bagian tangan sebelah kiri.
Awalnya dia dibawa ke Puskesmas Air Haji dengan cara di gotong karena adiknya sudah tidak sadarkan diri.
“Namun, kata petugas yang menangani, adiknya harus dirujuk ke RSUD M.Zein Painan, karena sudah dalam keadaan tak sadarkan diri” ujarnya.
Atas tindak kekerasan yang dialami oleh Korban, pihak keluarga tidak terima atas kejadian ini, dan kami akan melaporkannya ke Polda.
“Kami akui dia memang salah, namun tidak sewajarnya polisi melakukan hal itu terhadap adik saya. Sebab, dia ini juga manusia,” katanya.
Saat media dapurrakyatnews.com, konfirmasi ke Kapolsek Linggo Sari Baganti, AKP Welly Anoftri melalui pesan WhatsApp. Ia mengatakan, bahwa tuduhan itu tidak benar.
“Itu tidak benar bang, sudah ada penyampaian klarifikasi dari tokoh adat, pemuda dan masyarakat, bahwa tidak ada tindak kekerasan,” jawab AKP Welly.
Saat ditanyai mengenai adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi Polsek Linggo Sari Baganti, Welly mengatakan, pihaknya tidak ada menerima laporan dari pihak keluarga.
“Sampai saat ini, pihak keluarga korban belum ada buat laporan bang,” pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, video dua pria diduga pasangan sesama jenis (gay) berbuat mesum dalam masjid Nurul Falah, Nagari Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, viral di media sosial.
Aksi mesum pasangan gay itu terekam kamera CCTV masjid. Warga yang mengetahui perbuatan keji itu langsung menggerebeknya, dan membawa pasangan gay itu ke polisi.