Dapurrakyatnews – Polemik yang selama ini terjadi antara perkumpulan Pasar Pathok Asembagus, dengan beberapa pedagang yang di duga liar sudah menemui titik temu. Setelah beberapa kali diadakan musyawarah, termasuk pada 23 Mei 2022 kemaren, di Kantor DPRD Situbondo, Jawa Timur.
Mediasi dan musyawarah antara perkumpulan pasar pathok dan pedagang yang diduga liar, dilakukan dan difasilitasi oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Situbondo.
Baca juga : Diduga adanya pembiaran bagi PKL, Paguyuban Pasar Pattok angkat bicara
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Diskoperindag Kabupaten Situbondo Drs Nugroho, M.Si, Usai memimpin rapat koordinasi bersama Perkumpulan Pasar Pathok, di ruang pertemuan lantai dua kantor setempat Selasa. (7/6/2022).
“Beberapa kesepakatan tersebut di antaranya, sebanyak 20 PKL yang belum bergabung dengan Perkumpulan Pasar Pathok. Akan berkomitmen untuk bergabung dan juga bersedia membayar retribusi, seperti yang telah dilakukan oleh Perkumpulan tersebut,” katanya.
Kepala Diskoperindag Situbondo mengatakan jika polemik antara Perkumpulan Pasar Pathok, sudah terjadi bertahun tahun.
“Alhamdulillah hari ini sudah ada kata mufakat, dan akan segera dibuatkan surat kesepakatan,” imbuhnya.
Sementara itu Siswo Pranoto Ketua Komisi II DPRD Situbondo mengatakan, turut bersyukur dengan adanya solusi, dari polemik Perkumpulan Pasar Pathok Asembagus.
Baca juga : Problematika Pasar Pattok Asembagus, Wakil Rakyat Seharusnya Merakyat !!!
“Kami dari perwakilan dewan, akan mengupayakan meningkatkan kesejahteraan para teman – teman PKL. Kami akan upayakan buat pengajuan ke kementerian Perdagangan, agar tahun depan sudah di lakukan pembangunan lapak dengan ukuran yang sama,” Ucap ketua Komisi II DPRD Situbondo.
Turut hadir dalam acara tersebut Perwakilan Perangkat Desa Asembagus, perwakilan PKL yang di duga liar, LBH GKS Basra, serta anggota DPRD Situbondo H Suprapto.