Berita  

Said Abdullah, Jangan Jadikan Bantuan Sosial kepada Masyarakat Sebagai Alat Elektoral

Said Abdullah
Ketua Banggar Republik Indonesia Said Abdullah saat berada di tengah tengah emak emak dalam acara Temu Sapa bersama Mbak Puan.

Dapurrakyatnews – Ketua Banggar Republik Indonesia yang juga politisi PDI P H Said Abdullah, menyapa emak emak yang ada di daratan dan Kepulauan se Kabupaten Sumenep, yang digelar di gedung Korpri Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Kepada pewarta Said Abdullah yang akrab disapa Buya tersebut menyampaikan bahwa selain bersilaturahmi, emak-emak juga akan bertatap muka dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.

“Mbak Puan (sapaan akrab Puan Maharani) hadir sebagai ketua DPR RI, untuk memberdayakan emak kita di Kabupaten Sumenep,” kata Said Abdullah. Senin (22/1/2024).

Menurutnya, jika Sumenep ingin maju, Madura ingin maju, maka posisioning kesetaraan pria dan perempuan harus sama, tanpa itu jangan berharap negara ini akan maju. Baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun dalam aksi aksi sosial.

“Pada titik itulah mbak puan hadir di sumenap untuk konsen betul , memberikan advokasi untuk peningkatan pemberdayaan perempuan yang kuat,” ujarnya.

Ketika awak media meminta respon Said Abdullah, terkait debat Wakil Presiden, ia menjawab tidak akan masuk terhadap materi debat. Namun Buya berharap keadaban politik tetap terbangun.

“Yang ingin sampaikan adalah bahwa ketika ada salah satu cawapres menyampaikan Green Inflation, menurut hemat saya ketika merunjuk jaket kuning di Paris, kok rasa rasanya tidak ada sambungannya,” ungkapnya.

Said Abdullah
Ketua DPR RI Puan Maharani sesat baru sampai di acara temu sapa bersama Mbak Puan, di gedung Korpri Sumenep.

Karena itu tekad kita bersama, untuk meningkatkan lingkungan kita agar ramah lingkungan. Maka dilakukanlah transisi energi, transisi energi itu bisa saja jagung jadi etanol, Biodesel yang selama ini sudah berlangsung. Bahkan sudah 30% dari minyak sawit menjadi campuran biodesel.

“Dari satu sisi, memang transisi energinya terlaksana terbangun. Tapi jangan lupa bahwa akhir dari semua itu, pasti akan ada peningkatan pajak. Itulah yang dihindari oleh pak Mahfud semalam. Karena kalau dijawab oleh pak Mahfud, ujungnya akan meningkatkan pajak,” tambahnya.

Karena menurutnya, yang ingin meningkatkan pajak bukan dari kami, 2 kali debat cawapres 2 kali pendekatannya urusan mau meningkatkan pajak dalam kondisi kita yang masih sulit.

“Saat ini penerimaan negara melalui pajak sudah top up, tidak mungkin akan dipompa lagi dengan membangun kebun binatang baru, yang menurut hemat saya perlu waktu 5 sampai 10 Tahun,” paparnya.

Ia juga menyampaikan untuk target Pilpres di Jawa Timur, pihaknya menargetkan dapat meraup suara untuk Ganjar dan Mahfud 45% sampai dengan 50%.

“Kita akan kerja effort, karena bagaimanapun tetap saja suara itu akan ditentukan oleh rakyat, di balik hiruk pikuk kanan kiri dan sebagainya, karena saya tetap istiqomah bersama rakyat,” ucapnya.

Satu hal yang selalu saya sampaikan, bahkan di tahun 2024 pemerintah minta penebalan BLT 6 bulan, saat itu saya tantang pemerintah, seharusnya fiskal kita itu mampu 6 bulan mampu 12 bulan dan selama 12 bulan kasih per 3 bulan untuk masyarakat, supaya daya beli masyarakat juga terjaga.

“Pada saat yang sama, tingkat kemiskinan ekstrim yang 0% akan bisa dicapai. akan tetapi fakta 2023 ketika kemiskinan ekstrim 1,7 % turun ke 1,2 %, kalau akan dituntaskan 2024,” terangnya.

Ia menyayangkan jika bantuan sosial hanya 3 bulan, Januari, Februari, Maret diberikan dekat dekat coblosan atau putaran kedua sampai Juni. Jangan jadikan bantuan Sosial dijadikan sebagai alat elektoral.

“It’s not fair, karena hal itu sudah menjadi kewajiban badan anggaran dan pemerintah, karena konsennya sama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan