Dapurrakyatnews – Tahun 2023 ditutup dengan capaian kenaikan yang signifikan terhadap realisasi investasi, sampai dengan 31 Desember 2023 tercatat Rp 2.101.692.051.533, dengan serapan tenaga kerja 45.115 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. R. Abd. Rahman Riadi, SE, MM., sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, kepada dapurrakyatnews saat ditemui di ruang kerjanya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Senin (15/1/2024).
“Ini tentunya sangat mengembirakan sekali bagi kabupaten Sumenep, karena realisasi investasi kita dibandingkan dengan tahun 2022 mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” kata pria yang akrab dengan panggilan Pak Rahman, ketika mengawali keterangannya kepada dapurrakyatnews.
Kalau kita lihat di tahun 2022, realisasi investasi kita diangka Rp 1.784 milyar. Jadi apa yang diharapkan oleh bapak Bupati, realisasi investasi kita sebesar Rp 2.000 Milyar sudah terlampaui.
“Ini tentunya berkat kemudahan dari sisi perijinan yang kita berikan kepada para investor, yang ada di luar maupun yang ada di Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
Menurut mantan kepala BPBD Sumenep, Investasi yang paling besar yang berkaitan dengan UMKM, hampir 95 % dari 2 triliun semua dari dari UMKM, yang tentu saja hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Karena kita tahu bersama bahwa, UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian yang ada di Kabupaten Sumenep,” terangnya.
Menurutnya, selama ini, pihaknya telah melakukan kegiatan kegiatan pelatihan, melalui Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) kita banyak membuka kesempatan kepada masyarakat, untuk mengikuti kegiatan pelatihan.
“Namun yang kita laksanakan, tidak saja pelatihan tehnologi dan informasi tapi desain grafis, bengkel sepeda motor, tata rias dan tata boga,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan kegiatan pelatihan diharapkan bisa menyerap tenaga kerja, karena kita menerapkan konsep 4in1, yaitu tidak hanya kegiatan pelatihan yang kita berikan. Kita juga memberikan Sertifikasi dan NIB Nomor Induk Berusaha.
“Jadi begitu mereka telah selesai mendapatkan pelatihan, kita juga berikan ijin usahanya. Selain itu, kita fasilitasi akses permodalan melalui perbankan dengan bunga yang cukup ringan, bahkan jika hanya pinjaman 5 juta tidak perlu agunan,” urainya.
Karena dengan modal 5 juta tentu saja untuk UMKM tidak memerlukan banyak tenaga kerja, namun paling tidak, usaha mereka telah dan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang ada di Kabupaten Sumenep.
Selain itu Abd. Rahman Riadi juga menyampaikan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep, terendah 2 tahun berturut-turut sejak tahun 2022 sampai tahun 2023.
“Mulai dari 1,36 % sekarang 1,71 %, jika dibandingkan dengan Kabupaten lain termasuk surabaya, Kabupaten Sumenep masih terendah, namun tentunya capaian tersebut perlu untuk ditingkatkan,” tuturnya.
Keberhasilan ini bukan hanya keberhasilan kita (DPMPTSP) namun keberhasilan seluruh OPD, karena tanpa ada sinergitas dan kolaborasi, kita tidak akan mungkin mencapai relisasi investasi meningkat.
“Tingkat pengangguran paling rendah, termasuk tingkat ketimpangan antara perkotaan dan pedesaan semakin mengecil, ini merupakan upaya kita melalui tagline Bismillah Melayani yang akan terus kita tingkatkan,” pungkasnya.