Tanjungpinang – Pintu masuk pasar KUD Tanjungpinang yang sudah lama rusak, membuat para pedagang mengeluh dikarekan takut akan kehilangan barangnya. Pasalnya, pintu yang tidak bisa ditutup itu dinilai sangat rawan dari kemalingan, yang sebelumnya juga sudah sering terjadi.
Salah satu pedagang, Marni menjelaskan kondisi pintu rusak itu sudah berlangsung sekitar 1,5 tahun yang lalu, namun hingga sekarang tidak kunjung diperbaiki oleh pihak pengelola.
“Sudah lama rusak pintunya, kami sudah membuat laporan kepihak pengelola Pasar. Namun tidak juga di perbaiki,” ucap Marni, sabtu (13/8/2022).
Ia mengaku khawatir dengan jualanya, sebab kondisi pintu pasar yang tidak bisa ditutup itu sangat mudah diganggu, oleh pihak tidak bertanggungjawab.
“Saya cemas dan khawatir, dikarenakan lapak saya dekat ke pintu tersebut, modal ikan bilis (ikan teri) ini sampai Rp 10 juta, kalau diambil satu kantong saja sudah rugi,” ujarnya.
Ia menuturkan, sudah sering melaporkan kondisi itu kepada pengelola pasar, namun hingga sekarang tidak kunjung diperbaiki, petugas hanya datang kemudian dokumentasikan kondisi pintu yang rusak.
“Petugas sudah sering datang, cuma difoto tapi tidak diperbaiki,” ujarnya.
Sementara untuk iuran lapak sering dimintai oleh pengelola kepada pedagang. Menurut Marni dari iuran tersebut, bisa untuk memperbaiki pintu tersebut.
“Harusnya, dengan iuran yang dibayar oleh para pedagang setiap hari per meja Rp 6.000 atau Rp 100 ribu per kios, yang terletak dibagian tepi cukup untuk memperbaiki pintu, yang rusak dengan perkiraan harga Rp 5 juta,” tutupnya.
Sampai berita ini di muat, saat konfirmasi kepada Fahmy, Direktur PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) BUMD Kota Tanjungpinang, belum mendapatkan tanggapan saat dihubungi via telepon.
