Berita  

Penampilan Kesenian Rabab Meriahkan Festival Budaya Rahul 2023

Kesenian Rabab
Penampilan Kesenian Rabab dari Nagari Kampung Tengah di Festival Budaya Rahul 2023.

Dapurrakyatnews, – Penampilan Kesenian Babiola (Rabab) Pasisia, meriahkan acara festival budaya kecamatan Rahul 2023. Jum’at (15/12/2023) malam.

Atraksi kesenian rabab ini ditampilkan oleh peserta dari Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan.

Pantauan di lokasi, terlihat masyarakat antusias dengan penampilan Rabab dari Nagari Kampung Tengah tersebut. Sorak Sorai dari masyarakat, terkhusus kalangan ibu-ibu yang mendengarkan dendang yang dinyanyikan oleh tukang Rabab.

Wali Nagari Kampung Tengah, Safi’i mengatakan, penampilan rabab ini bertujuan untuk mengenalkan kembali tradisi budaya Pesisir Selatan. Apalagi rabab ini sudah menjadi warisan budaya masyarakat Sumatera Barat, khususnya Pesisir Selatan.

“Rabab ini merupakan Kesenian kita, jadi kami ingin mengenalkan kembali kepada masyarakat kesenian tradisional kita, terkhusus generasi muda,” ucap Safi’i saat di jumpai di lokasi, Jum’at (15/12) malam.

Ia menuturkan, sekarang ini kesenian babiola atau rabab ini sudah banyak dilupakan oleh generasi muda. padahal, dulu, rabab ini merupakan kesenian yang di tampilkan pada setiap acara di masyarakat.

“Kesenian rabab ini merupakan kesenian tradisi budaya kita jangan sampai dilupakan,” imbuhnya.

Kesenian Rabab
Masyarakat antusias saat melihat penampilan Rabab dari Nagari Kampung Tengah.

Lanjutnya, dengan Festival ini kita kembali ingin mengenalkan tradisi budaya yang harus kita lestarikan. Terkhusus untuk generasi muda jangan sampai melupakan tradisi budaya.

“Karena generasi muda sekarang, banyak yang sudah lupa dengan tradisi kita. Karena terpengaruh budaya luar yang masuk,” terangnya.

Di kesempatan lain, Camat Ranah Ampek Hulu, Agnes Dheno Arnas, S.STP.,MM menuturkan, Dengan penampilan kesenian Rabab ini tentu kita sangat antusias, karena dengan banyak seni tradisional yang di tampilkan di Festival Rahul ini.

“Semoga dengan adanya penampilan kesenian tradisional ini, bisa meningkatkan gemar dan kesukaan generasi muda terhadap tradisi yang ada di Tapan, khususnya Rahul,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kesenian Babiola ini merupakan warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenristek) Republik Indonesia pada tahun 2019.

Rabab merupakan alat musik yang dimainkan melalui biola yang melantunkan tentang kisah (bakaba) yang bersumber dari rabab pasisia.

Rabab juga mengandung unsur mistik. Dalam kesenian rabab pasisia unsur magis sepertinya tak bisa dilepaskan begitu saja, hal ini seperti diungkapkan oleh beberapa tukang rabab.

Unsur magis ini diperoleh dan dipelajari dari orang gaek (orang pintar). Mereka mengatakan bahwa unsur magis, atau biasa disebut dengan pitunang.

Pitunang ini digunakan untuk menunjang penampilan mereka di atas panggung, salah satunya untuk membuat penonton betah menyaksikan pertunjukkan sampaiselesai.

Unsur magis kadang-kadang juga digunakan apabila ada penonton yang membuat mereka sakit hati, misalnya ada seorang penonton yang mengejek atau mencemeehnya (mencemooh) dengan mengucapkan kata-kata yang pedas.

Istilah untuk orang seperti ini adalah Capek di muluik dikatonyo, capek di tangan dijangkonyo artinya seseorang yang terlalu cepat mengucapkan kata-kata tanpa dipikir dan dipertimbangkan dahulu jika seseorang sengaja mencela permainan tukang rabab sehingga membuat tukang rabab tersebut tersinggung, maka si pencela itu bisa-bisa dikerjain.

Dikerjain oleh tukang rabab bisa berarti bermacam-macam, misalnya dibuat kanai hati (jatuh cinta) kepada si tukang rabab, apabila dia perempuan.

Rabab juga berfungsi sebagai hiburan saat pesta yang dimainkan ketika malam tiba hingga menjelang subuh.

Tinggalkan Balasan