Dapurrakyatnews – Gerak cepat dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atas terjadinya banjir bandang di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Minggu petang (12/2/2023)
Dengan didampingi oleh Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur, Khofifah memastikan seluruh proses tanggap darurat bencana dapat tertangani dengan baik. Utamanya menyangkut logistik dan kesehatan serta relokasi.
“Saya hadir bersama Pak Pangdam dan Pak Kapolda, untuk memastikan bahwa proses tanggap darurat ini bisa kita lakukan dengan baik,” ujar Khofifah di Desa Kalisat, bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto, serta didampingi oleh Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat.
Di lokasi bencana, tepatnya di Desa Kalisat, Gubernur Khofifah meminta agar proses pengungsian dapat berjalan aman dan tertata. Jangan sampai, masyarakat yang mengungsi tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya.
“Prosedur penanganan, harus kita pastikan sesuai dengan standar keamanan ketika ada bencana. Proses pengungsian harus tertata, selanjutnya butuh percepatan relokasi masa rekonstruksi nanti,” jelasnya.
Tak cukup di situ, Mantan Mensos RI itu juga dengan teliti memastikan, agar pasokan logistik memadai bagi warga terdampak. Dinas Sosial Pemprov Jatim beserta BPBD Jatim dipastikan Khofifah telah turun dan bekerja sama, dengan Dinsos dan BPBD Kabupaten Bondowoso, bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Pastikan logistik untuk warga terdampak sudah terlayani dengan baik. Ada dapur umum yang sudah disiapkan oleh Dinsos Jatim dan BPBD Jatim, juga dari kabupaten. Pelayanan kesehatan juga penting, saya datang kesini bersama dinas kesehatan, tim logistik dari polda dan kodam juga bersama-sama hadir,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Khofifah pun mendorong agar penggunaan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT), bisa disegerakan dan dimaksimalkan, utamanya untuk relokasi. Karena salah satu alokasi utama ada pada bencana tak terduga, seperti yang terjadi di Kabupaten Bondowoso ini.
“Saya minta bisa disegerakan relokasi menggunakan anggaran BTT, untuk bencana alam seperti ini. Tolong Pak Wakil Bupati dan Pak Bupati berkoordinasi dengan BPBD Provinsi yang hadir di sini, supaya proses pengelolaan dana bisa disegerakan baik BTT bersumber dari kabupaten maupun provinsi ,” ujarnya.
Ia pun mengimbau semua Kabupaten di Jatim, yang lokasinya rentan terdampak bencana untuk siaga menyiapkan berbagai langkah mitigasi. Tak cuma itu, masyarakat dapat bergotong-royong melakukan upaya pencegahan banjir, dengan menanam varietas tanaman yang menguatkan tanah.
“Saat ini, guna menjawab kebutuhan warga yang mengungsi, BPBD Jatim dan Tagana Bondowoso telah mendirikan dapur umum di Masjid At Taqwa. Dapur umum ini, bisa menyediakan lebih dari 800 porsi makanan sekali masak. Dan akan disiagakan hingga tujuh hari ke depan,” pungkasnya.
Di sisi lain, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menyatakan kesiapannya untuk senantiasa turun tangan, dalam penanganan bencana ini. Ia pun mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu bahu membahu dalam membantu prosesnya.
“Kami dari TNI dan POLRI sangat siap membantu menangani bencana ini, apalagi akibat lumpur yang turun dari atas. Saya harap, masyarakat juga kompak dalam penanganan ini. Kami mewakili pemerintah memastikan bahwa, bantuan untuk diberikan pada masyarakat sudah kami siapkan,” ia menegaskan.
Usai memastikan bahwa kondisi aman terkendali, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto bersyukur atas laporan cepat dan sigap masyarakat, dalam merespon bencana banjir bandang ini sehingga kerusakan lebih lanjut dapat dimininalisir.
“Kami bersyukur masyarakat secara cepat merespon bencana yang terjadi, sehingga semua dapat ditangani dengan sigap dan baik,” ucapnya.
Berdasarkan laporan dari BPBD Jawa Timur, Kecamatan Ijen diguyur hujan sejak Minggu (12/2) pukul 09.00 WIB. Curah hujan semakin tinggi pada pukul 15.00 WIB. Kemudian pada pukul 18.25 WIB terjadilah banjir bandang.
Banjir bandang yang disertai material ranting kayu dan pasir tersebut melanda dua desa di Kecamatan Ijen yakni Desa Kalisat dan Desa Sempol. Di Desa Kalisat terdapat 79 KK / rumah yang terdampak. Mereka berada di Dusun Sumberayu 23 KK, Dusun Kampung Baru 54 KK, dan Dusun Taman Kembar 2 KK.
Selain itu, banjir bandang juga membuat 2 bangunan sekolah, 1 kamar mandi umum, dan satu musala tertimbun material lumpur sisa banjir bandar. Sedangkan di Desa Sempol terdapat 16 KK / rumah yang terdampak. Korban terdampak berada di Dusun Sempol II sebanyak 10 KK dan sisanya berada di Dusun Pesanggrahan. Tak hanya itu, banjir bandang juga membuat 2 bangunan sekolah dan 1 gedung KUA di Desa Sempol rusak.
Di akhir kunjungan Gubernur Khofifah dan Forkopimda Jatim juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Dapur Umum di Desa Kalisat. Di sana, salah satu warga terdampak, Suhartini (38) menumpahkan segala kesedihannya.
“Bu, rumah kami hancur bu. Kami sudah tidak punya rumah lagi,” ujarnya sambil meneteskan air mata. “Dapur umum ini sangat membantu kami. Karena kami tidak mungkin memasak di rumah kami sendiri. Rumah kami tertimbun lumpur usai banjir semalam,” sambungnya.
Dalam kunjungan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan melalui BPBD Jatim, Pemprov Jatim memberikan bantuan berupa beras sebanyak 300kg, 50 karton mie instan, minyak goreng 60 liter, 230 kaleng sarden, 2 karton pasta gigi, 3 karton sikat gigi, 1 karton shampoo, 1 karton sabun, 2 karton pembersih lantai, 20 buah alat kebersihan, 4 karton deterjen, 20 kasur, 20 tikar, 10 kardus makanan ringan, 5 kardus popok, 5 kardus pembalut, 3 kardus minuman energi, 3 kardus bubur instan, 100 lembar selimut, 20 lembar terpal, 10 pasang sepatu boots, 5 buah kompor, 200 paket sembako, 1000 lembar gelangsing, 15 lembar terpal, dan makanan siap saji sebanyak 2 kardus.