Tanjungpinang – Pelatihan Pemandu Wisata Budaya, yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, telah selesai dilaksanakan. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada Selasa (23/8) hingga Kamis (25/8), di hotel Nite and Day jalan Bintan, Tanjungpinang ini resmi ditutup.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Dr. Meitya Yulianty, SS.,MT menyampaikan, Tanjungpinang ini dikenal dengan wisata sejarah dan budaya dibandingkan dengan wisata alam di Bintan
“Walaupun begitu, Tanjungpinang bisa dikatakan beruntung dari sektor wisata budaya dan sejarah nya. Dikarenakan banyak wisatawan yang berkunjung ke Tanjungpinang, untuk melihat sejarah dan kebudayaan melayu, serta situs cagar budaya zaman kerajaan kesultanan Riau-Johor-Lingga dahulu,” ucap Meitya, Kamis (25/8) di hotel nite and day Tanjungpinang.
Menurut Meitya, dengan adanya pelatihan ini bisa menjadikan generasi muda pemandu wisata yang handal, dalam mengenalkan sejarah dan budaya yang ada di kota Tanjungpinang kepada Wisatawan.
“Berikan kenyamanan kepada wisatawan, supaya membuat mereka datang kembali untuk menikmati wisata di Tanjungpinang,” imbuhnya.
Ia berharap dengan pelatihan ini, bisa mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Tanjungpinang, pasca pandemi covid-19.
Dikesempatan yang sama, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang Merliana S.T,.,MT, saat menutup pelatihan Pemandu Wisata Budaya ini, mengucapkan terimakasih kepada narasumber yang telah memberikan ilmu, kepada peserta pelatihan Pemandu Wisata Budaya ini.
“Saya ucapkan terimakasih kepada narasumber dan peserta, yang telah hadir di pelatihan ini. Semoga ilmu yang didapat bisa diaplikasikan di dunia kerja, dunia pendidikan dan lainnya,” ucapnya
Pariwisata Tanjungpinang terus bisa bangkit dan terus menarik wisatawan, berkunjung ke Tanjungpinang di pasca pandemi.

“Pariwisata Tanjungpinang pasti bisa bangkit, dengan wisata sejarah dan budaya yang ada dengan kita yang terus berinovasi dalam bidang pariwisata,” tegasnya.
Sementara itu, Salah satu peserta dari Perwakilan Mahasiswa, Zulfadhia menyampaikan, dengan kegiatan pelatihan ini bisa menambah pengetahuan bagi kami para generasi muda.
“Kami bisa lebih tahu tentang sejarah dan budaya, yang ada di kota Tanjungpinang. Saya harap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan untuk terus mengenalkan sejarah, dan budaya Tanjungpinang ke generasi milenial,” pungkasnya.
Kegiatan pelatihan ini di ikuti sebanyak 40 orang dari kalangan mahasiswa, Penjaga situs cagar budaya, Pokdarwis yang ada di kota Tanjungpinang, dan Himpunan Pramuwisata Tanjungpinang.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kemenparekraf RI dengan Pemerintah Kota Tanjungpinang, yang bersinergi untuk mendorong peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia, untuk mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Tanjungpinang, agar lebih maju dan berkembang.