Dapurrakyatnews – Tragedi Kanjuruhan Malang yang menyebabkan ratusan orang suporter meninggal, masih meninggalkan trauma dan duka bagi keluarga korban. Kejadian kemanusiaan tersebut terjadi, saat pertandingan Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur
Sukardi orang tua dari Hadiyatus Tsaniyah warga Dusun Bondot Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, salah satu korban tragedi Kanjuruhan mengaku ikhlas dan sabar dalam menghadapi ujian yang menimpa keluarganya.
“Saya sebagai orang tua dari Hadiyatus Tsaniyah, juga percaya penuh kepada pemerintah, dalam menyelesaikan masalah kasus Kanjuruhan ini,” Kata Sukardi. Kamis (9/3/2023).
Ia berharap, Pemerintah dapat menyelesaikan kasus tragedi Kanjuruhan dengan penuh keadilan, penuh kebijakan dan kearifan, sehingga Allah memberikan balasan yang baik demi nusa dan bangsa.
“Saya juga berharap, untuk kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi para pengambil kebijakan selanjutnya,” tambahnya.
Ia juga meminta kepada semua pihak, agar selalu mendoakan mereka semua, yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan, agar selalu dapat didoakan apapun bentuknya, untuk amal baik dari pada korban di Kanjuruhan.
“Semoga Allah memberikan keridhoan kepada kami,” pungkasnya.
Sementara itu pada hari kamis (9/3) Pengadilan Negeri Surabaya telah menjatuhkan vonis, terhadap Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno terkait tragedi Kanjuruhan. Dua orang terdakwa tragedi Kanjuruhan itu divonis bersalah, dan dijatuhi hukuman pidana penjara karena terbukti lalai yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia.