Dapurrakyatnews – Muhammad Suharjono Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi, Badan Kepegawaian Dan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sumenep, menjamin proses rekrutmen PPPK berlangsung transparan.
Ia meminta kepada pelamar (PPPK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerjatahun 2023, untuk tidak mempercayai dan terpancing jika ada oknum oknum yang bertindak sebagai calo dan makelar, yang menjanjikan atau menjamin kelulusan.
“Kalau memang mereka lulus, berarti memang hasil jerih payah meraka sendiri, usaha mereka sendiri dalam mengikuti rangkaian tes yang akan diberikan,” kata Pak Jono panggilan akrabnya kepada dapurrakyatnews. Kamis (5/10/2023).
Untuk itu ia berharap kepada semua pelamar untuk mempersiapkan diri untuk menjalani rangkaian seleksi, seperti belajar secara mandiri melalui berlatih soal saol di media sosial atau platform yang ada.
“Karena proses ini semua tidak bisa ditempuh dengan jalan pintas, artinya tidak ada siapapun yang bisa meloloskan, apalagi, mungkin karena faktor koneksi dan lainnya,” tambahnya.
Pak Jono juga menyampaikan bahwa jumlah pelamar atau pendaftar, secara keseluruhan hingga saat ini berjumlah 2.129 orang, dengan rincian, pelamar untuk guru PPPK 1.711 orang, Tehnis PPPK 254 orang dan Nakes 164 orang pelamar.
“Sedangkan untuk jumlah formasi PPPK tahun 2023 yang disediakan ada 311 orang, 64 untuk Nakes, 64 untuk tenaga tehnis sedangkan sisanya sebanyak 183 untuk guru,” tutupnya.
Untuk rekruitmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja tahun 2023 ini, pemerintah kabupaten Sumenep memberikan porsi lebih banyak, bagi Guru (PGAI) Pendidikan Guru Agama Islam, untuk menjadi PPPK.
Sejak rekruitmen seleksi PPPK ada (2020), PGAI tidak pernah masuk dalam kuota rekruitmen PPPK. Untuk itu Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, pada Februari 2023 meminta agar PGAI dimasukkan dalam kuota tahun 2023, dan hal tersebut dibuktikan tahun ini, ada 133 kuota PPPK, untuk guru Agama.