Menparekraf Sandiaga Uno, Kerajinan Keris Aeng Tongtong Menjadi Suvenir Side Event G20

Menparekraf
Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat berinteraksi dengan empu wanita pengrajin keris.

Dapurrakyatnews – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. berkunjung ke Desa Wisata Keris yang berada di Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Selasa (24/5/2022).

Desa Aeng Tontong, Kecamatan Saronggi dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 yang mengangkat tema Indonesia bangkit. Tema masuk dalam 50 besar.

Menparekraf/Baparekraf saat berada di Desa pengrajin keris tersebut, akan memastikan keris Desa Aeng Tontong akan menjadi souvenir dalam pelaksanaan Side Event G20.

“Ini akan menorehkan sejarah karena perjalanan 50 desa wisata terbaik desa wisata Indonesia bangkit, saya mulai langkah pertamanya di Kabupaten Sumenep. Hari ini saya sangat kagum dan melihat potensi yang luar biasa,” kata Menparekraf Sandiaga.

Potensi ini tidak lepas dari jejak sejarah yang membekas pada produk kriya tersebut. Pasalnya keris telah hadir sejak abad ke-19 dan menjadi senjata pamungkas para prajurit kala itu. Hingga kini keris masih terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Aeng Tong-tong.

Menparekraf pun berencana menjadikan keris sebagai suvenir delegasi yang hadir pada salah satu side event KTT G20. Namun dikarenakan keterbatasan waktu pembuatan, maka suvenir keris ini hanya dibuat sebanyak 20 buah untuk masing-masing negara.

“Keris ini akan menjadi suvenir yang akan ditampilkan, salah satunya untuk perhelatan G20. Ini merupakan penghargaan kami kepada negerinya para empu,” ujarnya.

Sandiaga Uno mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati, karena keris ini butuh waktu pembuatan yang tidak sebentar. Mungkin karena ada 20 negara, jadi kita pesan 20 dulu untuk salah satu perhelatan G20.

“Tapi nanti mungkin disesuaikan supaya bisa dibawa sebagai suvenir, yang tidak merepotkan dan memberatkan dan tidak dilarang ketika naik pesawat,” kata Menparekraf.

Pembuatan keris memang memakan waktu yang cukup lama, antara satu hingga enam bulan untuk satu keris. Hal ini pun tergantung dari ukuran dan motif yang dibentuk. Untuk panjang keris di Pulau Madura sendiri normalnya antara 37 – 38 cm.

Prosesnya sendiri mulai dari pemilihan besi, lalu penempaan, pembentukan bilah, kinatah (ukir besi jika keris ukir), warangka (pembuatan sarung keris yang terbuat dari kayu), terakhir mewarangi atau campuran cairan arsenikum dengan air jeruk nipis yang dioleskan atau dicelupkan ke keris.

Menparekraf

“Pembuatan keris ini menandakan dinamika kehidupan masyarakat. Bahwa kita mulai dari ditempa, diukir, dibengkok-bengkokkan, akhirnya menjadi produk yang membanggakan bagi bangsa,” kata Menparekraf.

Menurut keterangan salah satu pengrajin keris, Mas Hafeni, dikarenakan proses pembuatan yang cukup lama, maka dalam sebulan sekitar 5 – 7 keris yang terjual.

“Produk keris kami ini juga sudah kami ekspor ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Karena hanya orang-orang tertentu saja yang tertarik dan paham akan produk keris ini,” tambahnya

Sementara di kesempatan lain Kepala Disbudporapar Mohamad Iksan berharap pencapaian ini, menjadi motivasi untuk mengembangkan Desa wisata berkwalitas dan berkelanjutan untuk Indonesia bangkit.

“Penghargaan diberikan kepada desa yang memiliki potensi wisata di desanya. Tentunya bekerja sama dengan Disbudporapar Kabupaten Sumenep,” tambahnya.

Kita coba untuk kembangkan, menjadi potensi Desa keris Aeng Tongtong yang bisa menghasilkan dan memproduksi keris oleh empunya. Untuk dipasarkan dan diberdayakan, sehingga dapat mendongkrak ekonomi yang ada di Desa tersebut.

“Dalam hal tersebut maka, kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif. Memberikan penghargaan setinggi tingginya, bagi yang masuk nominasi 50 besar,” Imbuhnya

“Dan nanti, pada saat kalau memang masuk kepada 7 besar, maka penghargaan tersebut akan diberikan langsung oleh Bapak Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan