Berita  

Melalui Pameran Batik Bordir dan Aksesoris Fair, Diskopukmperindag Meraih Penghargaan Stand Terbaik Kategori Tematik

Batik
Abdul Madjid Asisten Perekonomian, Moh Ramli Kepala Diskopukmperindag, Idham halil, Kabid perdagangan diskoperindag saat sesi foto bersama dengan seluruh delegasi perwakilan Kabupaten Sumenep

Dapurrakyatnews – Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Timur (Dekranasda Jatim), menggelar kegiatan Batik Bordir dan Aksesoris Fair di Tahun 2024 ini. Acara yang ke-19 kalinya tersebut, berlangsung selama lima hari, dari Rabu hingga Minggu (8/5/2024), di Exhibition Hall, Grand City Surabaya.

Dikutip dari Humas Pemprov Jatim, Batik Bordir dan Akseosris Fair merupakan kegiatan pameran batik dan aneka produk fesyen terbesar dan terlengkap yang digelar setiap tahun. Sebagai agenda rutin, kegiatan ini diselenggarakan atas dukungan dan kerja sama antara Dekranasda Jatim, Bapenda Jatim, dan PT. Debindo Mitra Tama.

140 peserta yang merupakan para perajin, pengusaha, dan pelaku ekonomi kreatif dari 38 kabupaten/kota di Jawa dan beberapa daerah di luar Jatim seperti Solo, Cirebon, Lombok, Bali, Kalimantan, Papua, dan lain-lain. Sedangkan produk yang dipamerkan, batik, border, kain tenun, kebaya, sulaman, songket, busana muslim, hijab, busana daerah, perhiasan, batu permata, mutiara, produk kulit, aksesori, serta produk kecantikan.

Batik

Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag), yang berpartisipasi mengikuti pameran tersebut, berhasil mendapatkan penghargaan stand terbaik kategori tematik.

“Alhamdulillah, dengan mengusung tema Masjid Agung sebagai icon religius yang merupakan warisan budaya masyarakat Sumenep, kita mendapatkan penghargaan stand terbaik kategori tematik,” kata Moh Ramli Kepala Diskopukmperindag, melalui Idham halil, Kabid Perdagangan Diskopukmperindag. Senin (13/5/2024).

Selain itu, menurutnya, dalam kegiatan pameran tersebut, pihaknya melibatkan beberapa UMKM untuk menampilkan hasil produksinya, agar lebih dikenal oleh masyarakat luar, khususnya masyarakat Jawa Timur.

“Untuk itu, kita selaraskan dengan keragaman batik dan keris sumenep, yang sudah menjadi kekayaaan budaya masyarakat sumenep,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan