Dapurrakyatnews, – Masyarakat Muaro Sako, Nagari Sungai Gambir Muaro Sako, Kecamatan Ranah Ampek Hulu, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, meminta kepada Pemerintah terkhusus Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan demo minta akses komunikasi di Desanya.
Aksi demo masyarakat tersebut disampaikan lewat akun sosial media Instagram @Sakorancak_official.
Dalam postingan tersebut terlihat masyarakat memegang kertas yang bertuliskan “kami butuh akses komunikasi” dengan tagar no signal, serta masyarakat menyuarakan meminta akses internet.
“Kami butuh jaringan, kami butuh internet serta kamano lemang golek kami akan dipromosikan, kami butuh jaringan internet,” ucap masyarakat muara Sako dalam video tersebut yang di upload pada Minggu (29/10) lalu.
Menanggapi postingan tersebut, Dapurrakyatnews.com langsung menuju ke kampung Muaro Sako untuk melihat langsung ke lokasi. Memang, setelah sampai di lokasi, tidak akses komunikasi dikampung tersebut.
Saat dilokasi, langsung bertemu dengan Kepala kampung Muaro Sako, Syafritayeni. Ia mengatakan, memang sejak lama tidak ada akses jaringan di kampung ini.
“Kami sering mengajukan dan buat proposal ke pemerintah, namun sampai saat ini belum di respon,” ucap Syafritayeni saat dijumpai di Muaro Sako, Sabtu (4/10).
Ia menuturkan, Nagari Sungai Gambir Muaro Sako ini ada tiga kampung, yaitu. Muaro Siring, Janki Ayam Dan Muaro Sako.
“Dua kampung lainya ada akses komunikasi dan internet, Namun Muaro Sako juga tidak ada jaringan,” tuturnya.
Padahal Sebelumnya, lanjut Syafritayeni, memang semua kampung di Nagari ini tidak ada jaringan internet. Namun kami ikut mengajukan proposal. Tapi yang dimasukkan jaringan hanya Muaro Siring dan Janki ayam saja.
“Padahal Sako ini merupakan kampung yang punya potensi bidang wisata dan kuliner,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sako Rancak, Liza Khairani juga menyampaikan hal yang sama. Ia menyampaikan, sebagai Pokdarwis kami butuh akses internet untuk mempromosikan objek wisata kami biar bisa dikenal banyak orang.
“Kalau tidak ada internet bagaimana masyarakat luas akan tahu tentang Sako,” ungkapnya.
Sambungnya, Jika Sako ini ada akses internet, banyak potensi yang bisa menghasilkan PAD kepada daerah dan bisa membantu UMKM.
Untuk diketahui, Sako punya wisata kuliner yaitu lemang goleknya. Sako terkenal dengan sebutan kampung seribu lemang golek.
“Lemak golek ini adalah makanan khas Sako dan banyak diminati bagi pengendara dan pengunjung,” jelas Liza.
Selain itu, Sako juga punya potensi wisata ekstrim seperti Arum jeram dan tubing.
“Bulan lalu, ada pelaksanaan olahraga Arum jeram dan tubing serta wisata kemah yang dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS),” terangnya.
Untuk diketahui, Kampung Muaro Sako bukanlah kampung atau daerah yang masuk kategori 3T (terluar, terpencil dan tertinggal).
Sako merupakan kampung yang terletak di Jalan lintas Provinsi yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi.
Sako merupakan daerah yang eksotis. Pemandangan alamnya nan elok, hutannya yang lebat dan hijau membuat penat hilang seketika apabila kita berkunjung ke daerahnya.
Sako juga merupakan tempat rest area bagi pengendara yang melintas sambil menikmati makanan khas kuliner lemang golek nya.
Namun saat disayangkan, keindahan daerah ini seolah hilang dan tenggelam di telan peradaban zaman dan tanpa adanya sentuhan dari tangan pemerintah.
Disaat semua orang bisa mempromosikan produk UMKM nya, Masyarakat Sako hanya bisa untuk berpikir bagaimana dan kapan ada akses jaringan komunikasi di Kampung mereka.