Berita  

Korban Erupsi Gunung Marapi Ditanggung Pemprov Sumatera Barat

Erupsi
Petugas gabungan saat mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi

Dapurrakyatnews, – Sempat heboh dengan adanya pungutan biaya, terhadap korban erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR Achmad Mochtar Bukittinggi.

Pihak Rumah sakit memastikan bahwa seluruh korban erupsi Gunung Marapi dibebaskan dari biaya perawatan, identifikasi, dan proses pengurusan hingga pemulangan jenazah.

Dilansir dari Hariansinggalang.co.id, Direktur Utama RS Achmad Mochtar, Busril, menegaskan bahwa tidak ada pungutan biaya, dan seluruh pengurusan jenazah dan perawatan korban erupsi yang masih dirawat di RSAM ditanggung sepenuhnya.

Wakil Direktur Pelayanan RSAM Bukittinggi, Vera Maya Sari juga menjelaskan bahwa kondisi tanggap bencana yang belum diputuskan saat erupsi pertama, mempengaruhi keterlambatan keputusan pembebasan biaya.

Namun, setelah keputusan tanggap bencana diberlakukan bagi seluruh korban, semua biaya ditanggung oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat sesuai arahan Gubernur.

Vera menyampaikan bahwa biasanya rumah sakit tidak menanggung asuransi untuk pelayanan jenazah, dan harus membayar sesuai aturan. Namun, dalam kondisi bencana seperti ini, biaya ditanggung oleh pemerintah setempat.

Busril menambahkan bahwa keputusan ini berlaku bagi seluruh korban, dan biaya yang mungkin telah dibayarkan oleh keluarga korban akan dikembalikan.

Namun, untuk keluarga korban yang meminta peti mati dan membelinya dari pihak luar rumah sakit, biaya tetap dikenakan karena bukan termasuk pelayanan rumah sakit.

Orang tua korban selamat, Siti Bainar, juga mengonfirmasi bahwa tidak ada biaya yang dikeluarkan dalam proses pemulihan anaknya. Meskipun dirawat secara gratis, anaknya mendapatkan penanganan pemulihan yang maksimal di RSAM Bukittinggi.

Sebelumnya di pemberitaan, Orangtua salah satu korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, Nazatra Adzin Mufadhal (22), mengaku dipungut biaya pada saat pengurusan jenazah.

Hal ini disampaikan ayah kandung Nazatra, Nazlil Huda (56) kepada Kompas.com di rumah duka di Jalan Kapau Sari, Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Kulim, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (6/12/2023) malam.

“Pada saat pengurusan jenazah anak, kami dipungut biaya. Total biaya yang saya keluarkan Rp 3.540.000,” ucap Nazlil.

Dana tersebut untuk biaya pengurusan jenazah Nazatra di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR Achmad Mochtar Bukittinggi sebesar Rp 1.890.000.

“Katanya itu biaya visum dan sebagainya. Saya bayar Rp 2 juta malahan, sisanya saya kasih saja. Ada kwitansinya. Saya bayar supaya jenazah anak saya bisa dibawa pulang,” sebut Nazlil.

Tak hanya itu, Nazlil juga mengaku membayar uang ambulans untuk pengantaran jenazah anaknya ke Pekanbaru.

“Sampai di Pekanbaru, sopirnya bilang ke saya biaya ambulans belum dibayar. Total biaya ambulans yang saya bayar Rp 1.650.000,” sebut Nazlil.

Untuk diketahui, Nazatra Adzin Mufadhal merupakan satu dari empat pendaki asal Pekanbaru, Riau, yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Jenazah Nazatra tiba di Pekanbaru pada Selasa (5/12/2023) subuh.

Sementara tiga korban meninggal dunia lainnya yaitu Muhammad Adhan, Muhammad Wilky Syaputra, dan Ilham Nanda Bintang.

Tinggalkan Balasan