Dapurrakyatnews – Baru baru ini publik dikejutkan dengan ditemukannya bayi berjenis kelamin perempuan, di belakang ruang rawat inap Puskesmas Batuan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Minggu (12/2/2023).
Berdasarkan rekaman CCTV yang ada di Puskesmas Batuan, seorang perempuan FA (18), warga Perum Batuan diduga sebagai ibu biologis, yang saat ini telah mendapatkan perawatan medis dari Puskesmas Batuan.
Ainurrahman, tokoh pemuda kabupaten Sumenep yang juga warga Perum Batuan menceritakan kalau FA ibu dari bayi tersebut, masih duduk di SMA kelas 3 dan masih berstatus lajang.
“FA ini badannya memang bongsor, sehingga warga sekitar tidak curiga kalau dia dalam keadaan hamil,” kata Ainurrahman kepada dapurrakyatnews. Senin (13/2/2023).
Ia menceritakan, FA yang saat itu sedang menjaga bapaknya yang dirawat inap di puskesmas batuan, tiba tiba merasa sakit perut. Ia pun (FA) ke kamar mandi, sebelah kamar mandi itu ada jalan setapak dan disitulah bunga melahirkan.
“Jadi tidak ada rencana atau niat dari FA, untuk membuang bayi yang dilahirkannya. Mungkin karena panik dan belum berpengalaman, setelah FA melahirkan bayi nya, FA lari kerumahnya (dikomplek perum batu kencana) memberitahukan kepada ibunya,” tambahnya.
Mendengar penuturan FA, membuat ibu berteriak histeris, hingga tetangga sekitar berdatangan dan mendatangi tempat di mana FA melahirkan bayinya. Namun, saat warga mendatangi Puskesmas Batuan, bayi tersebut sudah terlebih dahulu ditemukan oleh Titik Armah, salah satu keluarga penunggu pasien di Puskesmas Batuan dan bayi perempuan tersebut telah mendapatkan penanganan medis.
“Saat ini FA berada di RSUD dr Moh Anwar untuk mendapatkan penanganan medis. Karena kekurangan darah, tetangga sekitar rumah FA mendatangi PMI, untuk mendonorkan darah gol B,” terangnya.
Ainurrahman juga menyampaikan jika Ayah FA, sampai saat ini masih dirawat di puskesmas batuan. Ia (Ayah FA) cuma terbaring dan sesekali menangis mendengar kabar tentang putrinya.
“Saya sebagai tetangganya, sebagai warga Sumenep meminta kepada aparat penegak hukum, untuk secepatnya menemukan ayah biologis dari bayi tersebut. Kalau masih seumuran nikah kan, tapi kalau pelaku sudah berkeluarga, hukum dia seberat-beratnya,” pungkasnya.