Berita  

Gaji ASN Naik, Petani Diam kenapa Giliran Beras Naik Semua Teriak

Beras
Haji Hady

Dapurrakyatnews – Salah satu tokoh muda masyarakat Desa Klampokan kecamatan Panji, Haji Hady merasa kesulitan menanggapi gejolak kenaikan harga beras.

Menurut Haji Hady para pemimpin daerah saat ini sedang sibuk mencari cara, untuk menurunkan harga beras itu perlu dikaji ulang. Sebab selama ini seluruh petani tidak ramai ketika kesejahteraan petani tidak ada yang memperhatikan, Petani lebih banyak menjadi penonton.

“Para buruh ramai – ramai meminta kenaikan gaji, Pemerintah langsung menanggapinya. setelah itu PNS juga dinaikkan gajinya, Petani hanya diam. Namun ketika harga beras naik spontanitas semua ramai berkata  turunkan harga beras. Terus kapan petani bisa sejahtera,” kata Hady.

Pemimpin daerah banyak orang pintar dan bijak, apakah tidak ada cara lain agar masyarakat mampu membeli beras. Sebagai rakyat kecil, kami para petani kebingungan menanggapi gejolak ini. Sementara ketika kami hendak menanam padi sedang kesulitan pupuk, para pemimpin negeri/ Daerah banyak yang diam. Hanya ada segelintir orang yang peduli,

“Seperti saat ini, sebenarnya kami sedang kesulitan pupuk, jatah pupuk memang ada di kios kios, tapi jatah untuk perhektarnya kurang, kami terpaksa membeli pupuk non subsidi walau harganya mahal,” ungkapnya.

Jadi kami mohon kepada para Pemimpin negeri, carilah solusi yang lebih bijak. Tentu masih banyak cara untuk membuat masyarakat agar mampu membeli beras, sebab kalau di perhitungkan, beras 1 kg jika dimasak untuk keluarga itu bisa dikatakan murah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan