Berita  

Bupati Situbondo Tindak Lanjuti Dugaan Pungli di Pelabuhan Jangkar

Bupati
Bupati Situbondo H. Karna Suswandi mendatangi Pelabuhan Jangkar, merespon keluhan masyarakat adanya dugaan pungli di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jawa Timur.

Dapurrakyatnews – Bupati Situbondo H Karna Suswandi, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pelabuhan Jangkar, sebagai tindak lanjut dari keluhan masyarakat, terkait keluhan dugaan adanya pungli harga tiket. (3/1/2024).

Beberapa hari lalu penumpang di Pelabuhan Jangkar Kabupaten Situbondo, mengeluhkan adanya perbedaan harga tiket kapal yang tercantum di aplikasi, dengan biaya yang harus dibayarkan kepada petugas di lokasi pelabuhan.

Menindak lanjuti keluhan tersebut, Bupati Situbondo yang akrab disapa Bung Karna ini, langsung melakukan Sidak ke Pelabuhan dan ketika tiba di lokasi, Bung Karna ini langsung ditemui Andri  perwakilan ASDP Pelabuhan Jangkar.

Usai melakukan pertemuan , Bung Karna menyampaikan, pihaknya menerima informasi dari masyarakat terkait adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli), dalam pembelian tiket di Pelabuhan Jangkar.

“Terkait masalah dugaan pungli, ini penting untuk kita sikapi secara serius dan bersama-sama, agar ke depan tidak terjadi lagi adanya dugaan Pungli ” ucap Bung Karna.

Bupati
Bupati Situbondo saat memberikan keterangan Pers kepada sejumlah awak media.

Oleh karena itu, saya meminta kepada pengelolaan Pelabuhan Jangkar dalam hal ini ASDP Cabang Ketapang, untuk segera memperbaiki tata kelola dalam pembelian tiket kapal melalui aplikasi.

“Saya meyakini, dengan tata kelola pelabuhan dan e-tiketing yang baik isu atau dugaan adanya Pungli tidak akan terjadi lagi,” tegasnya.

Ia menjelaskan, dalam waktu dekat Dinas Perhubungan Situbondo dan ASDP Cabang Ketapang akan duduk bersama, untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang kapal.

‘Tidak hanya itu, saya juga mendapat keluhan dari masyarakat via surat yang akan ikut menjual e-tiketing, di situ ada beberapa yang tidak boleh katanya dan ada beberapa yang boleh,” bebernya.

Bupati juga menyampaikan, jika masih ada oknum-oknum di Pelabuhan Jangkar, yang masih tetap menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi dari aplikasi, bakal berurusan dengan APH.

“Saya berharap masyarakat bisa menyadari akan hal ini. Kalau tidak maka jangan salahkan kalau ada aparat penegak hukum datang ke sini, ” pungkasnya.

Sementara itu, perwakilan ASDP Pelabuhan Jangkar, Andri hanya terdiam dan nggan memberikan keterangan terkait dugaan Pungli tersebut.

“Saya tidak komentar apapun ya. Langsung satu pintu ke pimpinan,” Jawabnya dengan singkat.

Sebelumnya, salah satu penumpang kapal, Efendi mengeluhkan adanya perbedaan harga tiket di aplikasi dengan di lapangan. Karena biaya untuk 1 tiket di aplikasi Rp 52.000, namun setelah akan dilakukan pemesanan dan pembayaran menjadi Rp. 63.000.

“Tentu saja kami pun kaget dan heran, kok ada ketidaksamaan harga,” ungkapnya.

Efendi mengaku, sempat menolak saat diminta uang sebesar Rp 63 000, Hanya saja dirinya terpaksa menyetujui permintaan uang tersebut, lantaran sudah kesal dengan jawaban petugas yang tidak masuk akal.

“Waktu saya tanyakan harganya kok bisa jauh berbeda dengan yang tercantum di tiket online. Mereka menyampaikan bahwa kenaikan harga tiket berdasarkan kebijakan. Pertanyaannya kebijakan apa yang mengatur tentang masalah tiket,” tutupnya dengan nada bertanya.

Tinggalkan Balasan