Dapurrakyatnews – Sebuah minibus, mengalami kecelakaan dengan kondisi mobil rusak parah dan terbalik. Minibus tersebut membawa 5 orang Kepala Desa asal Kabupaten Pamekasan, dalam perjalanan pulang menuju Madura, pasca menghadiri aksi menuntut direvisinya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dalam video viral dan pesan suara yang beredar, diketahui mobil naas tersebut mengalami kecelakaan pada hari Rabu malam (18/1/2023) dengan kondisi jalan basah akibat hujan.
Berdasarkan pesan suara yang diterima redaksi Dapurrakyatnews Rabu (18/1) sekira pukul 21.52 Wib, yang dalam pesan suara tersebut yang bersangkutan mengatakan sebagai kepala desa Panempan.
“Kaule kalebun (Saya Kepala Desa) panempan, salah satu korban dari kecelakaan, diinformasikan bahwa teman kaule kalema (saya berlima), kalebun (Kades) Bettet, Kalebun Teja Timur, Kalebun Teja Barat dan Kalebun Toronan,” katanya
Ahamdulillah selamat, hanya saja mungkin mobil, tak langkong atorragi dek kacakanca ben (minta tolong disampaikan ke teman teman), semua pihak bahwa kecelakaan neka (ini) tidak ada korban satupun, alhamdulillah sehat.
“Neka kule pareppaan ade’er sakancaan, lastare abejeng buru e jasa marga waru gunung (ini saya kebetulan lagi makan, baru selesai sholat), di Jasamarga Waru Gunung,” terangnya.
Alhamdulillah atas doa dan dukungan panjenengan, kule moso Allah gik eobu (saya dengan Allah masih dipelihara), dapat perlindungan, moge moge sadejena saka’dinto (semoga semua mendapatkan perlindungan).
“Mohon tidak untuk diekspos sedemikian rupa, tak langkong, saporana (minta tolong, mohon maaf),” pungkas nya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Kepala Desa (Perkasa) Kabupaten Pamekasan, Farid Afandi membenarkan kejadian kecelakaan tersebut.
Dia mengatakan mobil yang dibawa sejumlah kades itu, berangkat dari Jakarta dengan mengendarai sendiri. Lima kepala desa di dalam mobil tersebut yakni Kades Bettet, Kades Panempan, Kades Teja Barat, Kades Teja Timur, dan Kades Toronan.
“Alhamdulillah semua selamat, tapi kalau melihat kondisi mobilnya yang terguling emang sangat memprihatinkan,” kata Kades Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, dikutip dari CNN Indonesia.